Lereng Gunung Lawu
Libur lebaran tahun ini cukup panjang, ada waktu beberapa hari untuk mengunjungi tempat-tempat yang jauh. Perjalanan berangkat biasa saja, terjebak macet arus mudik dan menghabiskan malam di jalan. Baru sempat foto-foto saat perjalanan pulang dari Jawa Timur. Kali ini dipilih jalur altenatif menuju kota Solo tanpa melalui Ngawi – Sragen yang dilalui saat berangkat. Dari Madiun ambil rute Magetan – Sarangan – Tawangmangu – Karanganyar. |
Pohon-pohon dicat putih meneduhi jalan lurus Maospati – Magetan, kiri-kanannya masih banyak sawah dan ladang tebu.
Suasana pegunungan mulai terasa ketika memasuki daerah Plaosan, beberapa kali berhenti untuk memotret panorama lembah dan telaga di kiri jalan.
Kawasan wisata Sarangan ternyata cukup dekat, danaunya yang terletak di lembah tampak dari jalan raya.
Sayang deretan warung di sini terlalu rapat sehingga menutupi pemandangan.
Sebuah pertigaan menghentikan saya, ke Solo itu ke kiri atau lurus?
Tanya-tanya ke petani tembakau di dekat situ, dijawab bisa keduanya, namun setelah dicoba ternyata jalur kiri tanjakannya terjal dan akhirnya balik lagi.
Perjalanan masih jauh… 🙂
orang Madiun ya kang? ini jalur favorit aku & keluarga kalau jalan dari Solo ke Madiun. ke arah Candi Sukuh juga keren…
Dharwiyanti
10 September 2012 at 01:13
bukan orang Madiun, cuma lewat saja menghindari rute bus cepat Solo – Surabaya … 🙂
mungkin kapan-kapan saya mampir ke Candi Sukuh …
apdri
10 September 2012 at 02:03
Kalau mau menghindari rute bis cepat lebih banyak lagi, jgn lewat Maospati kang. dari Madiun ke selatan dulu ke Dolopo, tempat leluhur saya, hehe… dari sana bisa nyambung ke Goranggareng terus Magetan – Sarangan – Tawangmangu – Solo. Jalannya lumayan mulus dan datar.
Dharwiyanti
12 September 2012 at 02:05
iya… jalur-jalur alternatif ternyata pemandangannya menarik, tidak macet & lebih adem …
karena tidak hapal jalan, sering saya cuma ikuti tanda petunjuk arah di persimpangan & lampu merah, kadang dibelokkan ke jalur by-pass pinggir kota yang sepi, membuat bertanya-tanya bagaimana kembali ke jalan yang benar… 🙂
apdri
12 September 2012 at 10:14
Hai Dharwiyanti.. orang tua saya juga dari Madiun… saya bermaksud pergi ke Madiun lalu ke tawangmangu…. bisa kasih saya info dgn kendaraan umum bis?.. terima kasih sebelumnya.
Marti
2 Januari 2015 at 15:35
salam bro http://freakbiker.blogspot.com
Tan Tik Sioe
20 November 2012 at 08:42
salam kenal juga, terima kasih sudah mampir… 🙂
apdri
21 November 2012 at 04:27
Tempat Bersantap Agak sedikit sulit untuk menemukan tempat makan di area ini terutama pada malam hari. Akan tetapi, apabila Anda menginap di desa Wonokitri, sekitar 3 km ke bawah tepatnya di pasar Tosari dapat ditemui beberapa warung makanan yang buka dan menjajakan makanannya hingga pukul 9 malam.
Leroy Watson
16 Januari 2013 at 16:13
Terima kasih atas infonya… 🙂
apdri
21 Januari 2013 at 23:25
Saya dengar dari teman2 yang di Madiun & Ponorogo bila mereka jalan-jalan naik mobil ke kota Solo lebih menyukai jalur ini (Magetan-Plaosan-Karanganyar-Solo), tetapi sebaliknya untuk pulang kembali biasanya lebih memilih jalur Solo-Sragen-Maospati-Madiun-Ponorogo. Konon tanjakan dari arah Solo ke Magetan (pas di Karanganyar yaitu tanjakan/turunan curam dan panjang) hampir sama dengan jalur Sarangan-Karanganyar. ^_^.
Iwan Supri
6 Mei 2013 at 07:41
betul, sepertinya antara Tawangmangu (air terjun Grojogan Sewu) hingga ke perbatasan Jatim itu jalannya agak curam. Gunung Lawu ternyata nomor dua tertinggi di Jateng sesudah gunung Slamet, lebih dari 3200 meter… 🙂
jalan aspal di lereng Lawu sisi Jatim sepertinya juga lebih lebar daripada sisi Jateng…
apdri
10 Mei 2013 at 06:12