Blog Apdri

Beberapa catatan sederhana

Pasir-pasir Cipatujah

with 6 comments

Jembatan Cipangisikan berlatar pohon meranggas

Waktu menunjukkan jam dua siang saat meninggalkan pantai Sancang, menembus hutan kembali ke jalan utama perkebunan Miramareu.

Sengaja kali ini ke arah timur, tidak kembali ke Pamengpeuk, karena belum pernah menelusuri pesisir Tasik selatan yang ternyata tidak begitu jauh lagi.

Wilayah timur Sancang hingga Sungai Cikaengan jalan berliku-liku naik turun bukit.
Meskipun aspal tidak begitu mulus, tetapi pemandangan tidaklah membosankan.

Jalan di perbukitan Sancang timur

Membelah bukit putih

Jembatan Cikaengan, batas kabupaten Tasikmalaya

Berpisah dengan hutan Sancang di kanan sungai

Jalan terhalus sejak dari Pamengpeuk

Pedesaan sepi di pesisir

Sawah tepi pantai, muara Cikaengan di kejauhan

Ujung dari Telaga Cipamukusan, telaga panjang di muara sungai sejajar garis pantai

Kalau mau mampir Telaga Cipamukusan, bisa belok kanan ke pantai Bubujung Indah

Sungai Cibalanak (kiri) menyatu dengan Cipamukusan

Muara Cipamukusan

Lima kilometer sebelum Cipatujah, tampak penambangan pasir yang masif.
Debu-debu pekat beterbangan, mengiringi deru truk-truk bak pasir yang mondar-mandir.
Berkendara di jalan yang hancur membuat perjalanan terasa lama.

Truk-truk tiada henti mengangkut pasir

Setelah pasirnya habis…

akankah daerah ini menjadi rawa?

Bukit pasir, menanti diekspor dengan kapal laut?

Sungai-sungai di pesisir Tasikmalaya ternyata lebar dan cukup dalam.
Jaring-jaring gantung bertebaran sepanjang pinggir sungai hingga ke muara.
Jaringnya berbentuk bujursangkar, sebagian tergantung kering di bambu, yang lainnya terendam di sungai.
Air sungai yang berwarna coklat dan berlumpur, tampaknya menjadi habitat bagi udang/kepiting.

Kemilau mentari sore memantul di Sungai Cipanyerang

Sungainya berbelok ke muara

Jembatan Cipatujah tanpa konstruksi besi bersilang

Jaring gantung tak jauh dari jembatan

Muara Cipatujah

Ketika membersihkan lensa kamera yang berdebu, lewatlah angkutan khas pedalaman Cipatujah yaitu ojek berpalang kayu. Saat itu ojeknya sedang kosong, tidak mengangkut 4-6 orang ataupun kayu gelondongan, mungkin lagi mau mengisi bensin. Sayang tidak sempat dipotret, motor ojeknya sudah menjauh.

Peta Cipatujah dan sekitarnya

Saatnya kembali pulang, belok kiri di pertigaan Cipatujah ke arah utara dan tiba di kota Tasikmalaya ketika hari sudah gelap… 🙂

 

Written by apdri

7 Agustus 2012 pada 12:36

6 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. Terima kasih buat posting foto-fotonya Kang,waduh bener-bener kangen nih sama rute ini, berarti dari tahun kemarin sebelum Cipatujah harus off-road dulu

    thedy

    8 Agustus 2012 at 04:01

    • iya, di musim kemarau debunya tebal, di musim hujan mungkin berlumpur,
      namun mulai jembatan Cipatujah ke arah timur jalannya sudah dibeton…

      sepertinya ada jalur alternatif ke Cipatujah ini selain dari Pamengpeuk maupun Tasik,
      waktu pulang lewat jalur Tasik – Garut seingat saya ada pertigaan dan papan penunjuk arahnya…
      tapi waktu itu sudah malam, tidak begitu memperhatikan nama daerahnya… 🙂

      apdri

      8 Agustus 2012 at 06:48

      • Setahu saya sih tahun kemarin dari Cipatujah ke timur betonnya gak jauh-jauh amat, nanti ketemu aspal lagi. Saya juga lihat ada plang jalan ke Cipatujah pada jalur Tasik – Garut, kalo gak salah selepas Singaparna cuma perkiraaan saya sih ujung-ujungnya bakal ketemu jalan besar Tasik-Cipatujah juga

        thedy

        15 Agustus 2012 at 03:27

        • seandainya bisa tembus ke Ciheras dekat Telaga Cipamukusan…. 🙂

          apdri

          15 Agustus 2012 at 11:24

  2. aduh kemarin kami cuma sampe pameungpeuk kang.. kondisi sudah sore…jandi hoyong lewat jalur itu…daerah tasik pantainya belum satupun yang saya kunjungi.. masuknya berarti dari pameungpeuk ya..?
    .thanks infona kang

    rohidinabi

    26 Juni 2013 at 15:18

  3. top pengalaman saya banget…saya dulu dari bandung berangkat jqm 7pagi awal 2010,,menuju pamengpek terus belik kiri menyusuri pantai selatan sampai pangandaran,,terus pulang melalui jalan raya utama ciamis,, sampai bandung jam 10 malam,, badan cape tapi amat memuaskan dan berkesan…..

    mohamad muslih

    5 November 2013 at 06:52


Tinggalkan komentar