Jalan Tembus ke Cupunegara

Menuju desa Wangunharja

Perjalanan kali ini tujuan awalnya adalah Curug Cileat, letaknya kira-kira di timur laut gunung Bukit Tunggul. Di Google Map, tampak ada jalan kecil ke Cipunegara, sepertinya cukup dekat dibanding harus memutar ke utara ke arah Subang, lalu belok kanan di persimpangan JalanCagak ke arah Sumedang. Rencananya nanti di Cipunegara, saya akan tanya orang arah ke Curug Cileat.

Tampaknya Langit Sedang Cerah

Cerah atau berawan?

Kalau melihat Bandung di Google Map pada garis skala 5 km, kelihatan pegunungan di bagian utara dipenuhi awan. Tapi coba perbesar hingga skala 2 km, 500 m atau yang lebih detil lagi, tampak sangat cerah! Kok bisa? berarti penampakan di Google Map tidak konsisten dong… 🙂 Entah kapan tepatnya foto-foto ini diambil oleh satelit, yang jelas segera saya meneropong tempat-tempat yang pernah dikunjungi beberapa waktu lalu.

Curug Malela di Rongga

Jembatan gantung besi-kayu

Sebelum sampai ke pabrik teh Montaya, saya melewati jembatan gantung yang lebar. Konstruksi besinya cukup unik, mungkin peninggalan jaman Belanda. Jaman sekarang lebih mudah menjumpai jembatan beton daripada jembatan seperti ini. Aroma wangi teh yang harum tercium dari pabrik teh di kanan jalan. Kata orang di situ, belok kiri akan sampai di Curug Malela, sembilan kilometer lagi.

Mencari Tambang Emas

Mencari tambang emas

Ternyata di Pengalengan ada juga tambang emas, meskipun tidak besar dan terkenal seperti tambang emas Gunung Pongkor. Cerita menarik tentang tambang emas Pengalengan dapat dibaca di sini. Masih di pagi yang cerah waktu ke Situ Cileunca, terus sedikit beberapa kilometer ketemu perkebunan teh. Pemandangannya bagus sekali.