Santosa-Arjuna-Samudra (bagian 3)

Masuk Kebun Sedep

Setelah melalui pabrik Talunsantosa yang ada di lembah, jalan menanjak ke bukit dan masuk kompleks Sedep. Dua tempat ini berdekatan dan sama-sama memiliki pabrik teh yang besar. Di sebelah kanan pabrik teh Sedep ada beberapa rumah yang atapnya bercerobong. Mungkin jaman Belanda dulu tempat ini memang dingin sehingga perlu perapian dalam rumah.

Santosa-Arjuna-Samudra (bagian 2)

PT. Perkebunan Nusantara VIII, Kebun Talunsantosa

Setelah melalui Situ Cisanti, tak lama kemudian hutan berakhir dan tampak kebun teh Talunsantosa milik PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Mungkin karena tanahnya luas, sebagian daerah diserahkan pengelolaannya ke perusahaan lain. Memasuki daerah Kertasari (atau Kertasarie), ada batu besar dicat putih di pinggir jalan yang bergambar logo Lonsum atau PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.

Santosa-Arjuna-Samudra (bagian 1)

Pintu air dan persawahan di Sapan

Nama-nama tempat ini sepertinya tidak biasa. Mengapa memakai nama tokoh wayang seperti Arjuna? Kenapa dinamai Samudra padahal tempatnya di tengah pegunungan? Terlepas dari itu semua, inilah tempat-tempat yang tercantum di peta pada jalur mengitari gunung Papandayan. Rute yang saya pilih adalah ke selatan menuju Ciparay, melalui area persawahan yang luas di daerah Sapan. Suasananya lengang dan segar, meskipun jalan tidak semuanya mulus.

Sebelum Bendungan Alam itu Musnah

Jembatan Sungai Citarum di Jalan Nanjung

Dalam perjalanannya menuju Waduk Saguling, ternyata aliran Sungai Citarum tidaklah mulus. Di daerah Pataruman, air terbendung oleh bebatuan, membentuk beberapa jeram yang dikenal sebagai Curug Jompong. Karena belum pernah ke tempat ini, saya pun mengamati aliran Citarum melalui Google Map. Rute yang dipilih adalah Cimahi/Cimindi ke selatan melalui Jalan Raya Nanjung/Lagadar ke arah Soreang. Setelah beberapa belas kilometer nanti ketemu jembatan sungai Citarum.

Matahari Terbit di Pinggir Kota Hujan

Gunung Salak

Waktu libur Idul Adha minggu lalu, saya ada di pinggir kota Bogor sebelah barat. Mumpung lagi santai dan belum ada aktivitas, saya jalan kaki menghirup udara segar. Dari lapangan kosong dekat tempat menginap, tampak jelas Gunung Salak di sebelah selatan. Matahari sebentar lagi terbit, tampak langit biru berhias cahaya di timur yang makin cemerlang.