Santosa-Arjuna-Samudra (bagian 1)

Pintu air dan persawahan di Sapan

Nama-nama tempat ini sepertinya tidak biasa. Mengapa memakai nama tokoh wayang seperti Arjuna? Kenapa dinamai Samudra padahal tempatnya di tengah pegunungan? Terlepas dari itu semua, inilah tempat-tempat yang tercantum di peta pada jalur mengitari gunung Papandayan. Rute yang saya pilih adalah ke selatan menuju Ciparay, melalui area persawahan yang luas di daerah Sapan. Suasananya lengang dan segar, meskipun jalan tidak semuanya mulus.

Di mana Santosa - Arjuna - Samudra?

Sungai berbatu di lembah

Di alun-alun/terminal Ciparay, saya berbelok ke arah Pacet. Jalan lurus dan terus menanjak hingga Lembur Awi.

Setelah Lembur Awi

Sepanjang jalan Lembur Awi – Maruyung – Pacet selanjutnya didominasi ladang sayur-mayur. Bisa puas memandang lepas tanpa vila atau restoran yang menghalang. Sayangnya, makin jauh meninggalkan Ciparay, makin banyak jalan yang rusak.

Lembah hijau

Ladang datar yang lebih tinggi dari jalan

Di sebuah lengkungan lembah

Bayangan awan di tanah merah

Jalan menuju Maruyung

Lahan siap ditanami

Di daerah Pacet, saya bertanya arah ke Cibaturua lalu melewati hutan dengan pohon-pohon tinggi. Ternyata di hutan ini ada wana wisata hulu sungai Citarum.

Hutan dengan pohon-pohon tinggi

Wana wisata hulu sungai Citarum

Situ Cisanti, hulu sungai Citarum

Bersambung…